Pulau Kemujan adalah pulau yang berada di Kepulauan Karimunjawa, Jepara.
Pulau ini secara administratif berada di desa Kemujan, kecamatan Karimunjawa. Pulau ini memiliki sarana dermaga
laut, bandar udara Dewodaru dan PLTD. Pulau ini memiliki curah hujan rata-rata
3.000 mm per tahun dengan temperatur rata-rata 30-31º C. Potensi ekonomi pulau
ini berupa perikanan laut, potensi perikanan tangkap, budidaya rumput laut dan
wisata bahari. Permasalahan dalam pengembangan ekonomi di Pulau Kemujan
terletak pada minimnya sarana transportasi, pendidikan, kesehatan serta faktor
alam.
Luas wilayah desa Kemujan sebesar
1.626 Ha, luas wilayah pemukiman penduduk sebesar 135 Ha, luas
ladang atau tegalan sebesar 254 Ha dan luas perkebunan
1066 Ha.
Desa Kemujan berbatasan dengan laut pada sisi barat,timur, utara, dan berbatasan dengan desa Karimunjawa pada sisi selatannya. Desa Kemujan juga
memiliki 8 (delapan) pulau antara lain Pulau Kemujan, Pulau Sintok,
Pulau Tengah, PulauCilik, Pulau Gundul, Pulau Cendikian, Pulau Bengkowang,
dan Pulau Mrica.
Jumlah penduduk totalnya yaitu sebesar
2.957 jiwa, dengan segmentasi jumlah penduduk laki-laki sebesar
1.510 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 1.447
jiwa, sementara jumlah Kepala Keluarga yaitu sebesar 911
Kepala Keluarga. Jumlah
Kepala Keluarga tersebut masih dibagi lagi menjadi Kepala Keluarga miskin
sebesar 222 jiwa dengan prosentase 7,51 %.
Suku-suku yang mendiami desa Kemujan antara lain Suku Jawa, Bugis, Mandar, Madura, dan Suku Buton. Adapun secara umum kondisi perekonomian Desa Kemujan didukung oleh beberapamata pencaharian antara
lain petani, nelayan, budidaya, pengusaha, pengrajin atau industri kecil, buruh tani,
buruh bangunan, pertukangan, pedagang, pengangkutan, PNS atau TNI atau Polri,
buruh, dan lain-lain. Hal ini bisa
dilihat melalui segmentasi jumlah penduduk sebesar 44 jiwa bekerja sebagai
pegawai, 40 jiwa bekerja sebagai pedagang, 458 jiwa sebagai petani, 153 sebagai
buruh, dan 475 jiwa sebagai nelayan.
Keutamaan pulau ini adalah memiliki dermaga yang besar yang
dapat digunakan untuk sandar kapal-kapal besar seperti tanker, tongkang dll.
Dermaga besar ini dinamakan Dermaga Legon Bajak. Wisata yang dapat dilakukan di Pulau Kemujan adalah mangrove
tracking. Tidak perlu jauh ke Kalimantan di Pulau Kemujan ini sudah terdapat
mangrove tracking yang sama persis. Butuh perjalanan sekitar 1 jam dari Pulau
Karimunjawa untuk mencapai mangrove tracking ini. Wisata lainnya adalah Pantai
Baraccuda tempat penangkaran penyu, Pantai batu putih, Rumah adat suku Bugis
dan dermaga pulau merican. Namun minimnya akses untuk menuju tempat wisata
tersebut sehingga sangat jarang wisatawan berkunjung ke Pulau Kemujan.
Konon ceritanya di Pulau Kemujan ini merupakan tempat sandar
para kapal bajak laut yaitu bertempatan di dermaga Legon Bajak. Dari kondisi
inilah nama Legon Bajak dibentuk. Legon Bajak merupakan dermaga besar sekaligus
penghubung wilayah Karimunjawa dengan laut lepas. Perairan yang luas dan dalam
sehingga bisa membuat kapal besar bersandar di dermaga. Legon Bajak terletak bi
bagian sebelah timur Pulau Kemujan. Butuh waktu perjalanan 1,5 jam dari
karimunjawa untuk mencapai Legon Bajak. Dari dermaga Legon Bajak kita dapat
menggunakan perahu untuk menuju ke Pulau Tengah, Pulau Kecil dan Pulau Sintok.
Kemujan dan Karimunjawa merupakan dua pulau yang dipisahkan
dengan laut dangkal. Banyaknya pohon mangrove yang tumbuh di sekitar perbatasan
kedua pulau tersebut membuat sedimen-sedimen yang terbawa arus mengendap di
sekitar mangrove dan hingga saat ini sedimentersebut terus mengendap hingga
pulau Karimunjawa dan Kemujan hanya dipisahkan oleh jembatan Pintu
Misteri.
Pantai ini merukapan tempat yang sangat jarang dikunjungi
melalui jalur darat karena akses yang susah dan melalui berbagai macam hutan
yang seram. Nama pantai ini adalah Pantai Batu Lawang. Meskipun jarang
dikunjungi tempat ini merupakan favorit bagi para penyelam kelas ahli derasnya
arus dan pemandangan bawah air yang penuh misteri menjadikan suatu kunjungan
yang menarik. Dinamakan Batu Lawang berasal dari kata Batu dan Lawang. Lawang
adalah pintu. Di bawah air tempat untuk menyelam terdapat 2 batu yang membentuk
semacam pintu gerbang dengan arus yang sangat kuat, tidak disarankan bagi
penyelam pemula.
Pulau Kemujan sudah memiliki Bandara untuk pesawat perintis.
Nama bandara tersebut adalah Dewadaru karena di wilayah Bandara tersebut
terdapat 2 pohon Dewadaru kembar. Untuk saat ini bandara akan dikembangkan
menjadi lebih besar agar akses menuju Karimunjawa bisa lebih mudah.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Kemujan
https://yuvenstour.wordpress.com/karimunjawa/pulau-kemujan/
http://berandafadhil.blogspot.com/2012/09/mrican-sebagai-dimensi-kompleksitas_9203.html


Tidak ada komentar:
Posting Komentar