Minggu, 24 Mei 2015

Mengenal Lebih Dekat Pulau Kemujan, Kepulauan Karimunjawa

Pulau Kemujan adalah pulau yang berada di Kepulauan Karimunjawa, Jepara. Pulau ini secara administratif berada di desa Kemujan, kecamatan Karimunjawa. Pulau ini memiliki sarana dermaga laut, bandar udara Dewodaru dan PLTD. Pulau ini memiliki curah hujan rata-rata 3.000 mm per tahun dengan temperatur rata-rata 30-31º C. Potensi ekonomi pulau ini berupa perikanan laut, potensi perikanan tangkap, budidaya rumput laut dan wisata bahari. Permasalahan dalam pengembangan ekonomi di Pulau Kemujan terletak pada minimnya sarana transportasi, pendidikan, kesehatan serta faktor alam. 
Luas wilayah desa Kemujan sebesar 1.626 Ha, luas wilayah pemukiman penduduk sebesar 135 Ha, luas ladang atau tegalan sebesar 254 Ha dan luas perkebunan 1066 Ha.

Desa Kemujan berbatasan dengan laut pada sisi barat,timur, utara, dan berbatasan dengan desa Karimunjawa pada sisi selatannya. Desa Kemujan juga memiliki 8 (delapan) pulau antara lain Pulau Kemujan, Pulau Sintok, Pulau Tengah, PulauCilik, Pulau Gundul, Pulau Cendikian, Pulau Bengkowang, dan Pulau Mrica.
Jumlah penduduk totalnya yaitu sebesar 2.957 jiwa, dengan segmentasi jumlah penduduk laki-laki sebesar 1.510 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 1.447 jiwa, sementara jumlah Kepala Keluarga yaitu sebesar 911 Kepala Keluarga. Jumlah Kepala Keluarga tersebut masih dibagi lagi menjadi Kepala Keluarga miskin sebesar 222 jiwa dengan prosentase 7,51 %.
Suku-suku yang mendiami desa Kemujan antara lain Suku Jawa, Bugis, Mandar, Madura, dan Suku Buton. Adapun secara umum kondisi perekonomian Desa Kemujan didukung oleh beberapamata pencaharian antara lain petani, nelayan, budidaya, pengusaha, pengrajin atau industrkecil, buruh tani, buruh bangunan, pertukangan, pedagang, pengangkutan, PNS atau TNI atau Polri, buruh, dan lain-lain. Hal ini bisa dilihat melalui segmentasi jumlah penduduk sebesar 44 jiwa bekerja sebagai pegawai, 40 jiwa bekerja sebagai pedagang, 458 jiwa sebagai petani, 153 sebagai buruh, dan 475 jiwa sebagai nelayan.

Keutamaan pulau ini adalah memiliki dermaga yang besar yang dapat digunakan untuk sandar kapal-kapal besar seperti tanker, tongkang dll. Dermaga besar ini dinamakan Dermaga Legon Bajak. Wisata yang dapat dilakukan di Pulau Kemujan adalah mangrove tracking. Tidak perlu jauh ke Kalimantan di Pulau Kemujan ini sudah terdapat mangrove tracking yang sama persis. Butuh perjalanan sekitar 1 jam dari Pulau Karimunjawa untuk mencapai mangrove tracking ini. Wisata lainnya adalah Pantai Baraccuda tempat penangkaran penyu, Pantai batu putih, Rumah adat suku Bugis dan dermaga pulau merican. Namun minimnya akses untuk menuju tempat wisata tersebut sehingga sangat jarang wisatawan berkunjung ke Pulau Kemujan.
Konon ceritanya di Pulau Kemujan ini merupakan tempat sandar para kapal bajak laut yaitu bertempatan di dermaga Legon Bajak. Dari kondisi inilah nama Legon Bajak dibentuk. Legon Bajak merupakan dermaga besar sekaligus penghubung wilayah Karimunjawa dengan laut lepas. Perairan yang luas dan dalam sehingga bisa membuat kapal besar bersandar di dermaga. Legon Bajak terletak bi bagian sebelah timur Pulau Kemujan. Butuh waktu perjalanan 1,5 jam dari karimunjawa untuk mencapai Legon Bajak. Dari dermaga Legon Bajak kita dapat menggunakan perahu untuk menuju ke Pulau Tengah, Pulau Kecil dan Pulau Sintok.
Kemujan dan Karimunjawa merupakan dua pulau yang dipisahkan dengan laut dangkal. Banyaknya pohon mangrove yang tumbuh di sekitar perbatasan kedua pulau tersebut membuat sedimen-sedimen yang terbawa arus mengendap di sekitar mangrove dan hingga saat ini sedimentersebut terus mengendap hingga pulau Karimunjawa dan Kemujan hanya dipisahkan oleh jembatan Pintu Misteri.
Pantai ini merukapan tempat yang sangat jarang dikunjungi melalui jalur darat karena akses yang susah dan melalui berbagai macam hutan yang seram. Nama pantai ini adalah Pantai Batu Lawang. Meskipun jarang dikunjungi tempat ini merupakan favorit bagi para penyelam kelas ahli derasnya arus dan pemandangan bawah air yang penuh misteri menjadikan suatu kunjungan yang menarik. Dinamakan Batu Lawang berasal dari kata Batu dan Lawang. Lawang adalah pintu. Di bawah air tempat untuk menyelam terdapat 2 batu yang membentuk semacam pintu gerbang dengan arus yang sangat kuat, tidak disarankan bagi penyelam pemula.
Pulau Kemujan sudah memiliki Bandara untuk pesawat perintis. Nama bandara tersebut adalah Dewadaru karena di wilayah Bandara tersebut terdapat 2 pohon Dewadaru kembar. Untuk saat ini bandara akan dikembangkan menjadi lebih besar agar akses menuju Karimunjawa bisa lebih mudah.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Kemujan
https://yuvenstour.wordpress.com/karimunjawa/pulau-kemujan/
http://berandafadhil.blogspot.com/2012/09/mrican-sebagai-dimensi-kompleksitas_9203.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar